Saturday, August 8, 2009

SAPI BX versus SAPI LOKAL

Memperbincangkan, atau menelaah ‘kekisruhan’ pada polemic, BX-ers dan Lokalers ini semata” karena persepsi yang berbeda dan dukungan beberapa kondisi yang berkembang saat ini. Permasalahan yang ditimbulkan oleh Lokalers terhadap kehadiran sapi” BX di Negara ini karena permasalahan TATANIAGA yang lahir karena adanya KEBUTUHAN masyarakat akan daging yang didasarkan pada KINERJA ternak sapi yang diusahakan.
Sekarang yuks kita coba telaah tentang sapi BX.

Sapi BX (baca : Brahman Cross), adalah ternak sapi hasil domestikasi/ penjinakan sapi Brahman (asal India) yang dikembangkan di Amerika dan Australia dan disilangkan dengan jenis ternak dari daratan Amerika, seperti Shorthorn, Santa Gertrudis, Droughmaster, Hereford. Hasil silangan ini juga menjadi pejantan untuk mengawini induk Brahman sehingga campuran darah dalam setiap keturunan sangat bervariasi. Model yang diterapkan dalam pelaksanaan pengembangan sapi Brahman Cross adalah menghasilkan ternak sapi yang memiliki pertumbuhan baik dan tahan terhadap iklim tropis serta penyakit/hama penyebab penyakit, kutu dan tunggau
Di Australia yang nota bene masih memiliki kondisi lahan yang menunjang pemeliharaan ternak model savanna dan pertumbuhan legume yang baik pada lahan savanna, menyebabkan biaya pakan sangat ekonomis, peternak hanya memberikan sedikit pakan penguat dan melakukan sedikit aktifitas lebih berat saat penyimpanan makanan untuk persediaan musim dingin.Perkawinan alam, penanganan kelahiran yang alami, biaya pakan yang ekonomis, penggunaan tenaga kerja yang efisien, penggunaan alat beratyang mempermudah pelaksanaan usaha menyebabkan perkembangan ternak ini sangat cepat dan efisien. Harga yang ditawarkanpun menjadi sangat kompetitif, biaya antar ternak – biaya handling – ditambah keuntungan peternak masih berada dibawah harga beli masyarakat Indonesia.
Ditambah dengan pangsa pasar Negara ini yang berjargon “yang pentingdaging”, maka penjualan daging jenis apapun sangat mudah, meski ada beberapa usaha makanan asal daging yang menerapkan syarat tertentu (penjual daging veal, prime beefmeat)

Sapi local
Kita namakan sapi local karena kita anggap bahwa sapi itu bukan sapi impor … sesungguhnya ternak itu merupakan perkembangan dari beberapa jenis ternak sapi potong yang pernah diimpor Indonesia pada masa lalu dan dikembangkan secara terbatas oleh peternak terbatas (petani) sehingga berkembang menjadi peternakan rakyat. Jenis sapi yang dikembangkan merupakan jenis sapi asal Eropa yang memiliki karakteristik khusus, juga jenis Bos Bibos (banteng, seperti sapi Bali, sapi Madura) serta silangan langsung dari sapi India
Pola pemeliharaan pada peternakan rakyat di Indonesia, juga sangat bervariasi. Beberapa tujuan beternak :
1. Sebagai tabungan
2. Sebagai tanda status/gengsi
3. Sebagai usaha sampingan
4. Sebagai tanda budaya
5. Sebagai hobby
6. Sebagai usaha ternak terbatas
Berdasarkan hal ini, maka peternakan jenis ini memiliki model atau tataniaga yang berbeda dengan penjualan Brahman Cross, beberapa hal yang menjadi pertimbangan perbedaan model tataniaga :
1. Harga bukan didasarkan pada bobot badan. Kebanyakan harga akan didasarkan pada kondisi tubuh ternak/performance, sehingga timbul istilah penjualan model taksir (baca : jogrog)
2. Harga ditentukan oleh mekanisme tawar menawar yang sangat ketat dan dipengaruhi budaya masyarakat setempat. Misalnya menjelang tahun ajaran baru, harga sapi akan terkoreksi negatif cukup signifikan. Tetapi, saat panen tembakau, misalnya seperti di wilayah Temanggung, maka harga ternak dan komoditas lain menjadi terkoreksi positif cukup terasa
3. Jenis/kualitas daging, daging sapi jenis ini berbeda dengan sapi Brahman Cross. Kualitas serat yang melahirkan taste dan flavor berbeda menjadikan harga/kg daging sapi jenis ini sedikit lebih tinggi. Penggunaan daging jenis ini juga berbeda, daging sapi Bali, misalnya … sangat enak bila dibuat dendeng karena karakteristik seratnya, bila daging sapi BX, maka dendeng akan hancur (hanya menjadi bubur daging), juga bila dibuat abon atau baso
4. Kondisi khusus, misalnya ada peternak yang memiliki ternak sapi dengan tanda khusus atau berciri khusus atau berbobot badan khusus atau berpenampilan khusus, maka harga yang akan disepakati adalah harga yang sangat special. Tengok saat kontes ternak, sapi Brahman Cross dengan bobot 1.000 kg mungkin akan kalah menarik dengan Simmental yang berbobot 800 kg tetapi memiliki buku ikal yang kental, warna putih hanya ada pada muka, keempat kaki sebatas lutut kebawah dan sedikit dibawah tubuh serta surai ekor.

Berkaca dari kedua hal tersebut diatas, adalah sangat naïf manakala kita sebagai insan peternakan saling menghujat. Masing” peternak BX dan non BX memiliki alas an tersendiri dalam menjalankan usaha ternaknya.
Andaikan tataniaga daging dan manajemen usaha ternak sapi potong kita diatur oleh pemerintah dengan baik, misalnya grading daging, segmentasi pasar, edukasi kepada masyarakat tentang jenis dan kualitas daging, peningkatan daya beli masyarakat melalui peningkatan ekonomi rakyat, mengendalikan kemudahan impor ternak dan daging beku, bimbingan – latihan – arahan pelaksanaan breeding yang diatur sedemikian rupa, peningkatan kualitas pemeliharaan, teknologi pakan ternak dan reproduksi serta hal” yang berkenaan dengan usaha ternak sapi potong yang ideal, bukan tidak mungkin seluruh peternak Indonesia berada pada suatu wadah yang ideal, berada pada zona bisnis yang saling menguntungkan dan mampu mewujudkan cita” bersama … SWASEMBADA DAGING

SUMBER: ekabees

Wednesday, August 5, 2009

METODE PRAKTIS PEMBERIAN PAKAN SAPI POTONG

Pola pemberian pakan adalah sebagai berikut:
- Pada waktu pagi di beri pakan hijauan.
- Pada jam 12.00 siang hari diberi pakan kosentrat, setelah konsentrat habis kemudian diberi pakan hijauan.
- Pada jam 16.00 sore diberi pakan kosentrat dan kemudian hijauan sampai jam 21.00.
- Setelah jam 21.00 malan, lalu lampu di matikan dan sapi diharapkan tidur.

Kenapa pagi di kasih hijuan, ini untuk merangsang bergeraknya rumen dalam alat pencernaan sapi, dimana ada 4 tahapan proses pencernaaan sapi.

Untuk melihat hasil pencernaan sapi sdh maksimal tdk bisa di lihat dengan cara: ambil kotoran sapi kemudian masukan dalam gelas berisi air panas suhu 70 derajat celcius kemudian aduk dan setelah itu letakkan dalam kertas putih. Hasil pencernakan bisa dilihat seberapa besar pakan yang sudah terurai dan mana yang tidak terurai. Semakin banyak yang terurai semakin baik.

Sunday, August 2, 2009

SAPI BALI



Sapi Bali (Bos Sondaicus) adalah sapi asli Indonesia
hasil penjinakan (domestikasi) banteng liar. Para ahli meyakini bahwa penjinakan tersebut telah dilakukan sejak akhir abad ke 19 di Bali sehingga sapi jenis ini dinamakan sapi Bali. Sampai saat ini banteng liar tersebut masih dapat ditemukan di kawasan hutan Ujung Kulon Jawa Barat, Ujung Wetan Jawa Timur, dan Taman Nasional Bali Barat.

Sebagai keturunan banteng, sapi Bali memiliki warna dan bentuk tubuh persis seperti banteng liar. Kaki sapi Bali jantan dan betina berwarna putih dan terdapat telau, yaitu bulu putih di bagian pantat dan bulu hitam di sepanjang punggungnya.

Sebagaimana banteng, sapi Bali tidak berpunuk, badannya montok, dan dadanya dalam. Dibandingkan dengan sapi lain, sapi Bali jantan terkenal lebih agresif. Karena itu, jangan mengenakan pakaian berwarna merah saat mendekati sapi ini agar tidak diserangnya. Walaupun begitu, sapi ini sangat penurut pada orang yang biasa dekat dengannya.

Sapi Bali jantan bertanduk dan berbulu warna hitam kecuali kaki dan pantat. Berat sapi Bali dewasa berkisar 350 hingga 450 kg, dan tinggi badannya 130 sampai 140 cm. Sapi Bali betina juga bertanduk dan berbulu warna merah bata kecuali bagian kaki dan pantat. Dibandingkan dengan sapi Bali jantan, sapi Bali betina relatif lebih kecil dan berat badannya sekitar 250 hingga 350 kg.

Sewaktu lahir, baik sapi Bali jantan maupun betina berwarna merah bata. Setelah dewasa kelamin, warna bulu sapi Bali jantan berubah menjadi hitam karena pengaruh hormon testosteron. Karena itu, bila sapi Bali jantan dikebiri, warna bulunya yang hitam akan berubah menjadi merah bata.

Saturday, August 1, 2009

PROSES KELUAR ARI-ARI SAPI

Secara alami, ari-ari akan keluar dalam rentang waktu tertentu tergantung kondisi kesehatan ternak dan proses bersalinannya.

Bila kondisi ternak selalu mendapatkan makanan cukup dan tersuplai lancar vitamin - mineralnya, rata-rata dua jam setelah melahirkan ari-ari seluruhnya akan keluar, segera singkirkan -karena ada induk yang doyan ari-ari. Lalu beri dia anggur beranak satu botol atau jamu godog habis melahirkan untuk membersihkan organ reproduksi dari dalam secara tuntas.

Ari-ari secara normal boleh keluar sampai 4 hari pos partus. Bila 4 hari belum keluar, perlu di kiret secara manual. Oxitocyn hormon, daun bambu, daun waru membantu kerja hormon reproduksi agar berlangsung normal sehingga pengembalian kondisi organ reporoduksi kembali baik.

sumber: ekabees

MENYUSUI ANAK SAPI YANG DITINGGAL IBUNYA

Misal anak sapi yang ditinggal ibunya adalah dinamakan Ria dan ada sapi yang hampir sebaya dengannya dinamakan Rio. Untuk melatih Ria, dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Bila Rio umurnya sama dengan Ria atau berbeda 7 hari, masih dapat disatukan dengan cara mendekatkan Ria pada mamanya Rio dan mendorongnya untuk menghisap puting.

Bila ternyata mamanya Rio menolak menjadi ibu persusuannya Ria, maka dapat dilakukan pemberian air susu buatan dengan menggunakan dot. Bila Pak Gun, mudah mendapatkan akses air susu murni, selama minimal dua minggu - Ria dapat diberikan air susu murni yang dikondisikan seperti kolostrum dengan cara menambah kuning telur sebanyak 2 butir per liter susu kemudian ditambahkan 5 mg penicillin-streptom icyn setiap liter air susu.
Bila ternyata air susu segarnyapun sulit didapat - boleh menggunakan Calf Milk Replacer, bila itupun tidak ada, gunakan susu bubuk berjenis FullCream dan tambahkan kuning telur dan penicillin-streptom icyn.
Setelah minggu kedua, berikan calf milk replacer seperti biasa, tidak perlu campuran apapun.

Pemberian dilakukan dengan tahapan :
umur 0 - 7 hari = 3 kali sehari (pagi, siang, sore) @1 liter
umur 8 - 30 hari = 2 kali sehari (pagi - sore) @2 - 2.5 liter
umur 31 - 60 hari = 2 kali sehari (pagi - sore) @3 - 4 liter
umur 61 - 90 hari = 2 kali sehari (pagi - sore) @4 liter

Sediakan selalu konsentrat (dedak halus) dan jerami fermentasi atau rumput yang dilayukan dengan dosis mulai 0.5 kg konsentrat/hari dan 1 kg jerami fermentasi/rumput. konsentrat dan jerami fermentasi/rumput diberikan rutin setiap hari untuk membantu percepatan perkembangan rumen.

TANDA-TANDA SAPI AKAN MELAHIRKAN

Tanda-tanda sapi yang mau partus/beranak :

1. ambingnya sudah turun dan putingnya mengeras ..kalo bapak" pasti apal neh ..he..he
2. tulang pelvis dan dua tulangyang menonjol di punggung bagian belakang, legoknya (tingkat kecekungannya) mulai dalam
3. mulai keluar lendir
4. dua minggu menjelang kelahiran, biasanya ternak makan sangat rakus dan maunya enak" aja... menjelang kelahiran, nafsu makan terjun bebas, sapi kadang tidak doyan makan, harus diwaspadai karena bisa menyebabkan Milk Fever ...
5. sapi maunya jauh" dari teman"nya ...naluri sebagai seorang ibu ingin melindungi anaknya
6. menjelang kelahiran, biasanya tidur - bangun - tidur - bangun sambil mengendus" tempat yang cocok buat bersalin
7. menjelang kelahiran, siapkan jerami kering secukupnya, yodium tinctur/obat merah/betadine dan kain kering
8. menjelang beranak, kita pantau vaginanya ... bila air ketubannya sudah pecah, segera cermati kalau" pedetnya perlu dibantu keluarnya dengan cara ditarik
9. saat kelahiran, angkat kaki depan pedet sehingga kepala pedet ada dibawah beberapa saat. tali pusat dicuci dengan yodium tinctur/betadine lalu diika dengan cara disimpilkan ... beri yodium tincur/betadine lagi
10. dekatkan pedet pada induk agar dipijat dan dikeringkan badannya. berperan dalam memperlancar pembuluh darah
11. bila induknya tidak mau menjilati, segera kita lap pedet tadi sampai kering
12. 15 menit kemudian, pedet akan berdiri dan berjalan mencari puting induknya ...
13. bila induk tidak mau menyusui, peras air susunya minimal 1liter untuk pedet.
14. minimal 0,5 liter di dua jam pertama harus disusukan, sisanya disimpan dalam pendingin, dilanjurkan dengan 0,5 liter seleihnya 4 jam kemudian
15. bila sudah lepas kolostrum, dapat dilakukan pembelian pedet > 7 hari ... dipelihara bersama dengan 1 - 2 pedet lain yang dibeli dari tempat lain.

Sumber: Ekabees

PENANGANAN PROLAPSUS UTERI (Broyongen)

Penanganan Prolapsus Uteri (Broyongen) pada sapi yang melahirkan.
Penanganannya :

a. siapkan air bersih
b. sediakan sekitar 4 buah es batu (biasanya dibungkus plastik @ 1liter)
c. siapkan alkohol
d. siapkan jarum jahit/1 set alat jahit (kalau tidak ada, pake jarum karung dan tali rafia -semuanya dicuci air panas dan direndam dulu dalam alkohol 70%)
e. air bersih
f. cuci alat reproduksi yang keluar dengan air bersih sekalian sisa placenta dan corpus luteum disingkirkan sekalian, lalu perlahan-lahan masukkan seluruh organ reproduksi itu kedalam sampai masuk seluruhnya
g. tekan mult vagina dan masukkan es batu kedalam, untuk membekukan darah
h. jahit luka sobeknya dengan jarum dan tali rafia
i. letakkan sapi pada alas tanah dengan posisi kaki depan lebih rendah dari kaki belakang
j. usahakan ternak berada dalam ruangan yang terbatas, ternak tidak dapat memutar
k. injeksi dengan vitamin A,D,E,K serta prepaat calcium (misalnya Calidex - su ctan sebanyak 25 cc)
l. beri ternak makan dan minum secukupnya
m. setelah 3 - 4 hari biasanya kandungan sudah mulai normal dan jahitan sudah mengering, tali rafia boleh dilepaskan
n. bila sdah sembuh, sebaiknya indukannya dijual saja Pak ... next partus akan seperti itu lagi
o. beri pedetnya susu sambung dari air susu segar/air susu bubuk.

Sumber: Ekabees.

SAPI YANG SESUAI UNTUK DITERNAK DI INDONESIA

Sapi yang cocok untuk diternak di Indonesia biasanya adalah:
- Peranakan Ongole,
- Simmental,
- Brahman ><>Brangus),
- Limousin,
- Brahman.
- Sekarang sedang musim Brahman Cross atau kadang-kadang Sorthorn juga masuk ke Indonesia.

BERAPA LAMA SAPI BUNTING?

Lama sapi bunting berkisar pada 270 - 280 hari.
Biasanya sapi yang beranak sekitar 270 hari anaknya betina.
Dan yang lebih dari 270 hari anaknya biasanya jantan.